Wednesday, August 31, 2011

PLB??? Apa sich...???


Istilah PLB masih sangat asing di telinga masyarakat awam pada umumnya. Kebanyakan dari mereka bertanya, Apa sich PLB itu?? Terus program kedepannya bagaimana?? secara tidak langsung kata "PLB" masih belum banyak orang yang mengerti bahkan kata tersebut mereka baru dengar. Memang, PLB itu berkaitan dengan Anak Berkebutuhan Khusus. Dari waktu ke waktu istilah anak cacat sudah berkembang menjadi istilah yang lebih halus dan signifikan dari sebelumnya, yaitu : Anak Berkebutuhan Khusus,  yang lebih dikenal dalam bahasa ke PLBannya adalah ABK.    Dari istilah tersebut kita bisa mengetahui tentang apa pengertian, penyebab dan  klasifikasi dari Anak Berkebutuhan Khusus.
Menurut saya, Anak Berkebutuhan Khusus itu adalah individu yang mengalami kelebihan atau kekurangan, sehingga mengalami hambatan untuk itu diperlukan layanan khusus agar dapat tumbuh kembang secara optimal. Untuk faktor penyebab anak menjadi cacat di bagi dalam 3 faktor, antara klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus itu sama, yaitu : faktor pra natal, natal dan pre natal. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia ada 6, yaitu : Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunalaras dan Anak Berbakat. Dari setiap klasifikasi tersebut, Anak Berkebutuhan Khusus diharapkan dapat memperoleh pendidikan yang layak seperti anak normal pada umumnya. Anak tersebut bisa di sekolahkan di SLB ataupun di sekolah reguler yang dikenal dengan istilah Pendidikan Inklusif. Anak Tunanetra bisa sekolah di SLB A, Tunarungu di SLB B, Tunagrahita di SLB C, Tunadaksa di SLB D, Tunalaras di SLB E dan Anak Berbakat di SLB F. Untuk Anak Berkebutuhan Khusus yang mempunyai intelegent (IQ) sama dengan anak normal pada umumnya bisa sekolah di sekolah reguler, program tersebut disebut dengan Pendidikan Inklusif.
Anak yang lahir dalam kondisi cacat masih dianggap aib bagi sebagian orang, tak segan-segan ada orang tua yang tega  mengisolasikan anaknya di dalam kamar. Sungguh itu tidak berperikemanusiaan, karena lahirnya seorang anak adalah  anugerah  bagi keluarganya. Dengan melihat kondisi anak seperti itu, seharusnya orang tua bisa mendidik dan merawatnya dengan baik, ikhlas dan sabar karena dari situ lah anak bisa memiliki potensi tersendiri dan bukan tidak mungkin suatu saat nanti potensi yang dimiliki anak bisa membuat orang tua tersenyum bahagia karena prestasi yang di raihnya.  Bukan menganggap itu adalah anugerah yang tidak diinginkan, secara tidak langsung anak akan mengalami keterpurukan dalam kejiwaannya.
Seperti apa pun kondisinya, anak tetap menjadi anugerah yang terindah yang diberikan Allah kepada manusia, karena setiap anak memilki perbedaan baik segi fisik, potensi, kemampuan, dan masih banyak lagi. Untuk itu jangan menganggap remeh orang  karena diri kita ini belum tentu menjadi individu yang paling benar dan mulia di sisi Allah. Tidak ada yang mustahil untuk kita dapatkan, keterbatasan yang anak miliki bukanlah pembatas dan halangan bagi anak untuk menatap masa depan yang cerah. Masa depan yang cerah hanya akan anak milii jika orang tua mampu menjadi orang tua yang tegar dan pantang menyerah dalam mendidik dan membimbing anak.

No comments:

Post a Comment