Friday, September 2, 2011

Tunadaksa

Tunadaksa merupakan sebutan bagi individu yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota tubuh seperti kaki, tangan atau bentuk tubuh. Walau mereka tidak memiliki kondisi fisik yang sempurna atau lengkap tapi tidak semua individu memiliki keterbelakangan mental. Bahkan dari mereka ada yang memiliki kemampuan daya pikir yang lebih tinggi dibandingkan anak normal pada umumnya. Dan tidak semua penyandang tunadaksa disekolahkan di SLB tapi mereka yang mempunyai
daya pikir yang normal diberi kesempatan untuk berbaur dan belajar bersama dengan anak normal di sekolah-sekolah pada umumnya.
Jika dilihat dari segi faktor, mungkin sama dengan faktor tuna yang lain. Antara lain
disebabkan oleh faktor :

1. Pre-natal (sebelum lahir)
  • Keturunan
  • Kelainan pada ibu hamil
2. Natal (kelahiran)
  • Pendarahan pada waktu melahirkan
  • Pemakaian alat bantu
3. Post-natal (setelah melahirkan)
  • Kecelakaan/amputasi
  • Infeksi penyakit
Dampak yang dialami para penyandang tunadaksa antara lain :
  • Minder (kurang percaya diri karena tidak mempunyai alat tubuh yang lengkap)
  • Kesulitan melakukan aktivitas
  • Terdapat anggota gerak yang tidak sama

Strategi pembelajaran bagi para penyandang tunadaksa agar bisa melakukan aktivitas dengan baik antara lain :
  • Memberikan motivasi agar bisa percaya diri dengan keterbatasan fisik yang individu miliki
  • Memberikan alat bantu agar individu bisa melakukan aktivitas seperti individu normal lainnya
  • Memberikan keterampilan sesuai bakat yang individu miliki agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Jadi, tidak semua para penyandang tunadaksa harus dikucilkan dari masyarakat. Walau banyak orang meragukan kemampuan mereka tapi siapa sangka jikalau saja kemampuan mereka lebih baik dari kita.

Reference :
Aqila Smart, Rose. 2010. Anak Cacat Bukan Kiamat (Metode Pembelajaran & Terapi untuk Anak Berkebutuhan Khusus). Yogyakarta : Kata Hati.

No comments:

Post a Comment