Di
sebuah desa terhampar sawah yang luasnya berhektar-hektar. Di gubug sederhana
hiduplah seorang pria paruh baya sebagai petani. Dia bernama Rahmat. Walau
hanya gubug tapi pekarangannya sangat luas dan beliau memiliki sawah dimana sehari-harinya
dia selalu bertani di sawah tersebut yang luasnya hingga ke tepi sungai. Setelah
selesai bertani, pria paruh baya tersebut sering menghabiskan waktunya di
sungai untuk sekedar membersihkan badan dari lumpur sembari mencari ikan jika
beruntung.
Suatu
ketika,